Cari Blog Ini

TULISAN KATA HATI

BEBERAPA UNGKAPAN KATA HATI YANG TERTUANG DALAM TULISAN

KEKASIH IMAJINER (1)


KEKASIH IMAJINER    1  ( 1 APRIL 2010 )
Entah mengapa hari ini hatiku tergerak untuk menuliskan kata-kata yang merupakan pengalamanku kini yang mungkin sebahagian besar orang akan menertawai bila membacanya. Perkenalan ku dengan seorag wanita diawali ketika aku mulai bermain fb….lewat fb seorang kenalan ,aku melihat dia wanita yang menurut kata hatiku dapat untuk berkenalan lebih jauh lagi. Mulanya aku iseng memberi komentar di fb nya, namun kiranya dia membalas komentarku…kemudian setelah kucatat data-data dirinya bersama alamat tempat dia bekerja sekalian dengan emailnya…namun tidka kutemukan ada no hpnya, lalu aku mencoba untuk mengirim email padanya sekaligus menanyakan no hp nya. Ternyata balasan yang dia berikan cukup menggembirakan ku karena dia memberi no hp nya. Lalu sejak tanggal 1 Febuari 2010 aku mulai mengirim pesan singkat menanyakan keberadaan dirinya. Dan dia membalas dengan pesan singkat pula. Selain itu aku jadi sering menulis didinding fb nya sehingga pernah seorang temannya menanyakan pada ku lewat chating perihal pertemananku dengan si dia. Perlu diketahui pula bahwa aku sendiri bukan lagi remaja malah usiaku telah mendekati kepala lima sementara dia juga sudah kepala empat. Aku sendiri telah berumah tangga namun mengalami kegagalan sehingga sekarang aku menjadi single parent bagi lima anak-anak ku yang telah remaja semua. Dia sendiripun seorang single parent karena mengalami kecelakaan sehingga suaminya meninggal dunia dan mengasuh seorang anak laki-laki berusia sekitar sebelas tahun. Jarak antara kami cukup jauh aku sendiri tinggal di pulau sumatera sementara dia tinggal di pulau jawa. Namun dalam hatiku berkata lain bahwa kehadiran dia dalam bayangku semakin memberi arti bagiku, aku semakin dekat dengan NYA dengan sejuta bahkan lebih doa dan pinta pada NYA agar aku bisa bertemu dengan dia, bahkan anganku melambung menembus batas ruang dan waktu, meski dia sendiri sudah memberi tau bahwa dia telah mempunyai teman dekat, namun aku nekat mengatakan padanya “sebelum terjadi ijab kabul” aku akan terus berusaha mendekatinya. Dia sendiripun sepertinya dengan kata-kata tersamar memberi harapan bahwa “dekat” bukan berarti “bersatu”, karena untuk apa yang terjadi kedepan tiada yang tau kecuali DIA sang pendipta. Apa yang kurasakan dan kualami setelah berkenalan dengan dia walau hanya melalui pesan singkat atau juga melalui telepon sampai saat ini mampu memberi batasan bagi diriku untuk tidak mendekati wanita lain, kuanggap setiap aku ingin mendekati wanita selalu dalam bayang ku seolah-olah dia ada didekatku, dan ini kujadikan sebagai pembatas diriku karena dengan kejadian seperti aku merasa terawasi dan aku harus positif thinking menanggapi hal ini . Setiap hari bila tidak melalui pesan singkat aku berkomunikasi dengannya aku menelponnya, sehingga komunikasi antara kami sepertinya tidak putus, bahkan seluruh isi pesan singkat darinya kusimpan dalam sebuah file ku sehingga kalau aku membukanya seperti melihat rangkaian cerita…..bersambung. Meskipun aku mengetahui tentang dirinya hanya sebatas informasi dari dia atau dari kakaknya yang kebetulan teman  fb ku. Aku begitu tertarik padanya dengan alasan bahwa dia kuanggap jujur mengatakan tentang dirinya bahkan dengan kejujurannya itu aku harus menelan rasa pahit , seperti ketika dia mengatakan bahwa dia telah memiliki “teman dekat” Dari segi pendidikan, dia seorang magister (S2) sementara aku hanya S1, namun latar belakang pendidikan kami sama-sama dari bidang pendidikan. Entah mengapa bila kami berkomunikasi rasanya nyambung, bahkan dia sendiri pernah mengatakan bahwa aku enak diajak ngobrol (walau lewat telepon ). Namun tak seorag pun akan tau entah sampai kapan hal ini terus berkelanjutan….kecuali DIA yang maha mengetahui….dan aku berkeyakinan bahwa DIA suatu saat akan mempertemukan kami…..tidak dialam ini mungkin dialam lain….,tapi yang pasti bagiku kehadiran bayang dirinya membuat aku lebih bersemangat menghadapi hari-hari kedepan.
Sengaja ini kutulis untuk meminta tanggapan dari pembaca tentang apa yang kualami ini. Karena tanggapan pembaca akan kujadikan sebagai referensi untuk mengambil sikap.