Cari Blog Ini

TULISAN KATA HATI

BEBERAPA UNGKAPAN KATA HATI YANG TERTUANG DALAM TULISAN

KEKASIH IMAJINER ( 2 )


KEKASIH IMAJINER 2 ( 29 JULI 2010)

Setelah beberapa waktu berlalu, setelah aku menulis tulisan dengan judul yang sama ” KEKASIH IMAJINER”, dan mendapat tanggapan dari beberapa teman-teman, aku tertarik dengan tanggapan salah seorang teman di KOMPASIANA yang menyarankan agar aku segera menemui, “kekasih imajiner”, dari pada tidak sama sekali.
Berbekal sedikit uang aku diam-diam berangkat menuju tempat tinggal(kekasih imajiner) tersebut dan tanpa memberitahu”dia” bahwa aku akan datang ketempatnya. Ini kulakukan dengan berbagai alasan yang kuanggap penting, antara lain agar aku membuat surprise baginya sekaligus aku dapat dengan diam-diam melihatnya dari dekat dirinya tanpa sepengetahuannya.
Aku berangkat dari Medan dengan menaiki pesawat LION AIR, namun sebelum berangkat aku masih menyempatkan diri membelikan oleh-oleh ciri khas makanan dari Medan berupa kue” Bika Ambon” dan ikan” teri nasi” namun oleh-oleh tersebut tidak kubawa langsung tetapi kupaketkan, satu paket untuk dia dan satu paket lagi untuk temannya yang selama ini mesku juga belum aku pernah ketemu tapi telah banyak memberikan aku informasi mengenai sidia, bahkan temannya itu pula yang telah banyak memberikan dorongan agar aku terus melakukan komunikasi dengan sidia, sehingga aku menganggap bahwa temannya itu telah cukup banyak membantu kelancaran hubungan kami berdua meski hanya melalui telepon. Bingkisan itu sengaja kupaketkan karena juga untuk membuat surprise, sebab menurut perhitungan kalau-kalau paket itu akan sampai dalam waktu 2 atau 3 hari yang berarti aku sudah berada di kotanya.
Sengnaja aku memlih penerbangan pertama menuju Jakarta, karena berdasarkan informasi dari temannya bahwa untuk sampai kekotanya dari Jakarta berjarak perjalanan sekitar 7 sampai 8 jam dengan kenderaan umum.
Tepat pukul 10.30 wib aku sudah mendarat di bandara Cengkareng, dan begitu keluar dari terminal Cengkareng aku langsung menuju bus yang langsung menuju Bandung. Menurut perhitunganku kira-kira pukul 16.00 aku sudah sampai di Bandung dan akan melanjutkan perjalanan lagi menuju kotanya Ciamis sekitar 3 atau 4 jam kemudian.
Selama dalam perjalanan dari Jakarta - Bandung aku banyak berhayal, kira-kira bagaimana responnya kalau dia tau bahwa aku sudah dikotanya, dan kemudian kususun rencana akan bertemu dengan dia dimana ,dan selebihnya dalam  perjalanan aku tertidur.
Sekitar pukul 16.15 menit aku sampai di Bandung, kemudian dengan bergegas aku mencari kenderaan yang menuju arah Ciamis, dan sebelumnya terlebih dahulu aku bertanya pada kondektur bus yang membawaku tadi dari Jakarta.
Setelah menempuh perjalanan sekitar hampir 4 jam aku tiba di kota Ciamis, type kota kecil yang hampir sama dengan kota tempat tinggalku, sehingga tidak begitu sulit untuk mencari tempat menginap (hotel/losmen), kemudian aku langsung menuju sebuah hotel kelas melati untuk kujadikan sebagai tempat menginap. Sesampai di hotel baru terasa badanku agak lelah menempuh perjalanan seharian dari Medan menuju Ciamis. Akupun buru-buru mandi untuk menyegarkan badan , kemudian selesai mandi aku bergegas keluar hotel untuk mencari warung nasi karena perut sudah terasa minta diisi. Dengan berjalan kaki aku menelusuri pertokoan mencari warung nasi, dan kulihat ada sebuah warung yang pengunjungnya tidak begitu ramai, lalu aku masuk dan memesan menu makan malamku.
Setelah beberapa menit aku selesai makan, aku memesan secangkir kopi sambil duduk menikmati malam pertama aku di kota Ciamis, kemudian..aku mencoba menelpon temannya “sidia”, sekedar bertanya apa kabar…namun aku merasa belum waktunya aku memberitahu temannya bahwa aku berada di Ciamis,kemudian setelah aku merasa cukup waktu menikmati malam di Ciamis di sebuah warung, akupun kembali ke hotel, karena mataku sudah cukup berat rasanya untuk bertahan dan badanpun rasanya ingin beristirahat, sesampai di kamar hotel aku langsung merebahkan badanku dan…….aku terhanyut dalam tidurku sampai pagi.
Setelah dua hari aku menikmati kota Ciamis, sekitar pukul 15.00 sore aku mendapat sms dari “sidia” yang mengatakan bahwa kirimanku telah sampai dan telah diterimanya, sembari mengucapkan terima kasih yang telah mengirimi dia kue Bika Ambon yang setelah beberapa kali dia minta dikirimi, namun belum kupenuhi. Selang 10 menit aku juga menerima sms yang sama dari temannya dengan ucapan yang hampir sama yaitu ucapan terima kasih telah mengirimi oleh-oleh dari Medan.
Dengan rasa sedikit ragu aku menelepon temannya yang mengatakan bahwa sebenarnya aku udah dua hari berada di Ciamis, namun aku meminta pada temannya agar kehadiranku di Ciamis jangan dahulu diberi tahu…., “…Lin…tolong jangan diberi tahu dahulu teteh (panggilan temannya buat sidia), biar surprise..pintaku”, dan ternyata temannyapun sependapat denganku..”ok..bang, abang dihotel mana biar aku datang..”demikian Linda temannya itu bertanya . Setelah kuberitahu nama hotel tempat aku menginap, aku disuruh menunggu sekitar 20 menit.
Menunggu waktu 20 menit saat itu rasanya bagiku seperti menunggu 2 jam….., kemudian tepat 20 menit kulihat dari depan hotel berjalan seorang wanita muda , cantik dan berkacamata usia sekitar 40 tahun dengan membawa seorang anak kecil yang kutaksir anaknya ..menuju arah hotel…aku masih merasa ragu…lalu aku sengaja duduk disudut lobi hotel agar tidak mudah terlihat…dan memang benar dia menuju lobi hotel sambil celingak-celinguk mencari kira-kira dimana posisiku…..kemudian aku berdiri seakan memberi isyarat…., terlihat senyumnya mengembang ketika melihat aku berdiri dan terus menghampiriku seraya berucap..”apa kabar bang…?, abang sama siapa…?”tanya Linda ….kujawab aku sendiri, dan sengaja aku datang untuk melihat keadaan “dia”. Sambil berjalan bersama Linda menuju sebuah restoran yang terletak dekat hotel kudengar Linda menelpon “sidia”,….” teteh dimana…sedang apa, nanti malam aku undang teteh makan malam ya…penting banget, teteh harus datang…” sembari menyebutkan sebuah tempat yang aku sendiri belum tau tempat seperti apa yang disebut Linda barusan. Kemudian Linda membeberkan rencana untuk makan malam nanti sekaligus buat surprise bagi sidia….” sudah..abang tenang saja biar aku yang atur….” ucap Linda padaku, sebelum Linda pulang kerumahnya.
Sekitar pukul 17.30 Linda datang kembali kehotel dengan ditemani suaminya dan mengenalkan aku pada suaminya, lalu kami berangkat bersama dengan mengendarai mobil Linda menuju sebuah tempat yang kunilai memang tempat romantis bagi orang yang berpasangan,…setelah mengambil tempat di sebuah sudut ruangan …Linda kembali menelepon dia…”teteh sudah dimana..?, oh…ya..ya..,ok” lalu Linda mengatakan bahwa si dia sudah dekat paling sekitar 5 menit lagi sampai, …dengan perasaan yang tidak menentu aku melirik kiri dan kanan menerka kira-kira dari arah mana dia nanti datang. Begitu aku melihat kearah samping pelataran parkir, kulihat sebuah mobil sedan warna biru memasuki halaman parkir….lantas aku teringat bahwa di dalam album photo di fb ku tersimpan photo dia bersama-sama   muridnya dengan latar belakang mobil sedan warna biru…..dan ketika waktu itu kutanya dia , dia mengatakan bahwa memang itu adalah mobilnya. Dengan perasaan yang dag dig dug…aku memohon pamit pada Linda dan suaminya untuk sebentar ke toilet…..,aku lalu buru-buru ke toilet….,dan setelah mencoba menenangkan diri beberap menit  didalam toilet aku keluar dan melihat dari arah toilet, bahwa didekat Linda dan suaminya, telah duduk seorang wanita usia sekitar 40 tahun dengan memakai gaun warna hijau…..,yang pasti pastilah itu “sidia”,(dalam hati ) lalu aku berjalan menghampiri meja tempat Linda bersama suaminya dan sidia tersebut……, kemudian ketika aku telah sampai ditempat mereka aku menyodorkan tangan padanya sambil menyebut namaku……,sambil mengulurkan tangan di sorot matanya kulihat rasa keheranan seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya…….??????????????beberapa detik mulutnya terkunci sebelum dia menyebut namanya. Aku beranggapan bahwa kekagetan yang dialaminya itu sesuatu yang wajar karna tanpa sepengetahuannya aku hadir di kotanya.....sungguh...aku berbuat seperti ini karena aku ingin membuat kejutan surprise bagi dirinya...meskipun barangkali tindakan ku ini dianggapnya lain.....terserah tapi itulah adanya.